Saturday, December 31, 2011

Inikah CINTA...

Hembusan nafas baru yang lahir tatkala senja menjelma, cukup menyinar kehidupan yang hampir goyah. Beraraknya awan mendung berganti awan cerah cukup menggembirakan jiwa sang pencinta. Detik-detik kehidupan baru yang disulam dengan benang-benang ceria banyak mengajar jiwa sang pencinta agar terus menerima cinta. Jika dahulunya berakhir sebuah diari cinta telah menutupkan hati seorang insan yang begitu setia pada jiwa yang berbeza, kini semuanya sudah berubah. Kelahiran sekuntum bunga yang semakin hari semakin mekar di laman hati jiwa pencinta kini kian harum seantaranya.
Jika dahulu benih yang terbang bebas dibawa angin semakin liar ditiup angin, namun kini telah diketemukan permukaan yang subur untuk disemai dan terus berbunga. Disiram dengan minuman kasih serta sayang..belaian dan juga kesetiaan..semakin hari semakin mekar si bunga menghirup udara cinta. Kesabaran yang sering dituntut dalam mengabdikan sebuah kehidupan seringkali menjadi tuntutan dalam setiap perjalanannya. Biarpun ribut melanda, panas terik yang cukup menyeksakan, namun semuanya adalah liku-liku kehidupan yang harus ditempuhi sang pencinta. Kini sang bunga semakin mekar dalam laman jiwa si pencinta.
Terkenang jauh masa silam yang pernah menghiris hati sang pencinta. Cukup menyeksakan hingga ajal menjadi tarikan pemikiran pada waktu kalanya. Kini semuanya tinggal sejarah di satu sudut memori yang tidak mampu dilupuskan sang pencinta. Hanya doa yang mampu ditinggalkan agar semuanya sentiasa dalam keadaan tenang dan bahagia bersama laman baru kehidupannya. Kerna semuanya sudah banyak berubah dengan kehadiran bunga yang cukup tak tersangka oleh jiwa pencinta...
Memang benar jika dikatakan cinta itu indah. Saat-saat terjalinnya sebuah ikatan jiwa. Namun hakikat sebenarnya, hanya sang pencinta yang merasakannya. ketabahan dan juga kesabaran menjadi kayu pengukur dalam setiap hubungan. Apatah lagi pengorbanan yang kerap kali mendesak jiwa pencinta. Jika ditanya pada ribuan jiwa, xkan pernah menyatakan cinta itu durjana. Hanya keindahan menjadi bualan awal hingga akhirnya. Namun jika diselami jiwa yang pernah terguris hatinya, cukup gerun untuk didengarnya. Tatkala bahtera yang megah belayar di lautan luas, meredah lautan yang cukup bergelora tiba-tiba dilibas ombak yang memecahkan hampir keseluruhan bahteranya. Dan akhirnya terkaramnya ia jauh didasar lautan yang gelap lagi sepi. Yang tidak akan mampu diterokai walau jauh diselami. Terkuburnya ia bagai tidak pernah wujud epik pelayaran merentasi lautan mengelilingi dunia ini.
Namun itu hanya sejarah yang tidak perlu diungkai. Yang berlalu biarkan ia berlalu tanpa meninggalkan kesan di sanubari. Bisikan cinta pada jiwa pencinta perlu dipeliharai. Agar tidak lagi tercoretnya sejarah dalam memori hidup ini. Sang pencinta semakin matang dalam memilih pilihan hidupnya. Yang pergi tetap akan pergi dan yang pergi pasti ada pengganti. Syukur pada Illahi kerna yang pergi digantikan dengan yang lebih bererti juga yang lebih disayangi. Mungkin cinta itu sukar untuk dilafazkan dengan kata-kata juga tingkah lakunya, kerna kadangkala ujian yang perlu diterokai untuk kepastian hidup ini perlu direntasi kerna itulah yang akan disatukan dalam kehidupan. Yang akan menjadi sebuah diari yang tidak akan ada helaian terakhirnya dalam pencintaan...

No comments:

Post a Comment